Pada 2016, Hanban, alat propaganda pemerintah Tiongkok, telah berhasil mendirikan Institut Konfusius (CI) di 15% dari lembaga pendidikan tinggi terbesar, termasuk beberapa lembaga paling bergengsi, dan di hampir setiap negara bagian di seluruh Amerika Serikat. Peneliti menggambarkan secara rinci sejauh mana penetrasi oleh Hanban dan strategi koopasinya dan membahas reaksi publik terhadap “kekuatan lunak” ini.
Studi ini menggunakan empat sumber bukti untuk membantu menunjukkan bagaimana dan mengapa inisiatif "soft power" Tiongkok telah berhasil di Amerika Serikat. Pertama, peneliti membandingkan 655 perguruan tinggi dan universitas 4 tahun terbesar untuk menilai universitas seperti apa yang telah ditargetkan oleh pemerintah Tiongkok. Kedua, melakukan survei terhadap direktur AS untuk mengeksplorasi persepsi mereka tentang citra publik CI mereka sendiri dan hubungan antara universitas AS dan universitas mitra Tiongkok-nya.
Ketiga, menganalisis 2.733 berita yang menyebutkanCI dikumpulkan dari surat kabar AS selama periode 2004 hingga 2016 untuk mempelajari bagaimana CI memproyeksikan legitimasi mereka sebagai bagian integral dari universitas di seluruh Amerika Serikat. Akhirnya, penulis menganalisis 107 situs web CI di universitas A.S.
untuk membantu menggambarkan fitur umum dan aktivitas mereka dalam penjangkauan publik. Dengan liputan media lokal yang sangat positif, CI aktif dalam kurikulum dan penjangkauan publik, dan mayoritas direktur AS percaya diri tentang citra publik mereka dan puas dengan hubungan mereka dengan universitas mitra Tiongkok dan Hanban. Para penulis menyimpulkan dengan berspekulasi tentang mengapa inisiatif "kekuatan lunak" Tiongkok ini begitu berhasil. Artikel ini diterbitkan di Taylor and Francis Online pada Oktober 2018.
Selengkapnya https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/00221546.2018.1541433